Respon Cepat, Dandim 1702 Jayawijaya Bersama Anggota Amankan Perang Suku di Wamena

    Respon Cepat, Dandim 1702 Jayawijaya Bersama Anggota Amankan Perang Suku di Wamena

    Wamena - Dandim 1702/Jayawijaya bersama Polres Jayawijaya melaksanakan pengamanan langsung terhadap insiden perang suku yang terjadi di Kampung Sapalek Distrik Sinakma Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (28/09/2024). 

    Perang suku terjadi akibat adanya perselisihan antara suku Lany dengan suku Nduga dikarenakan adanya kasus asusila yang terjadi diantara kedua suku tersebut. 

    Ditemui usai pengamanan, Dandim Jayawijaya Letkol Arh Reza Ch. A. Mamoribo, S.E., M.Han. menyampaikan bahwa kami sebagai pasukan pengamanan, dengan gerak cepat turun ke tempat kejadian perkara guna melerai perselisihan yang terjadi antara masyarakat tersebut. 

    "Sebagai bentuk tanggung jawab kami diwilayah teritorial Kodim 1702/JWY, saya bersama dengan pasukan langsung merespon dengan cepat turun ke tempat kejadian perkara mem backup Kepolisian guna melerai perang suku yang terjadi antara kedua belah pihak", ucap Dandim. 

    Lanjutnya Dandim menambahkan bahwa "Kami pihak Kodim 1702/Jayawijaya akan terus besama-sama dengan Kepolisian untuk memonitor serta menyelesaikan persoalan ini sehingga tidak menjadi permasalahan yang berkepanjangan", tutup Dandim. 

    Sementara itu situasi di tempat kejadian masih aman dan dapat dikendalikan dengan memukul mundur kedua belah pihak yang bertikai untuk membubarkan diri. 

    perang suku jayawijaya kodim 1702 papua pegunungan wamena tni
    Dony Numberi

    Dony Numberi

    Artikel Sebelumnya

    Krepkuri Residents Happily Welcomed The...

    Artikel Berikutnya

    Satgas Yonif 323 Buaya Putih Berikan Bantuan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami